Tampilkan postingan dengan label IRIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IRIS. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Februari 2010

Sinopsis IRIS Episode 5

Sa woo minta maaf untuk apa yang akan ia lakukan. Tiba2 ada ledakan dari belakang pintu yang membuat Hyun joon dan Sa Woo tiarap. Sa Woo balas menembak yang membuat Hyun joon bisa lolos lewat balkon. Laptop Hyun Joon yang sudah diatur dengan timer meledak, menghancurkan semua informasinya.

Chul Young dan Sun Hwa ada dalam apartemen Hyun Joon yang kosong. Chul Young berkata jika Sun Hwa bisa menangkap Hyun Joon, bunuh saja. Sun Hwa tidak mau membunuh Hyun joon dulu ia ingin menyelidiki lebih dalam, tapi Chul Young berkeras.

Hyun Joon lari lagi ke stasiun kereta dan masuk ke suatu ruangan, ia sembunyi dan membalut lukanya dan mencoba mengumpulkan kekuatannya. sementara itu, Sa woo lapor kepada Baek San bahwa misinya gagal, tapi karena polisi Hongaria dan Korea Utara mencari Hyun joon, maka Hyun Joon tidak akan bisa lolos. Baek San berkata agar Sa woo menemukan Hyun joon duluan dan menyelesaikan tugasnya.

Awalnya Sa Woo menolak melakukan tugas ini tapi Baek SAn berkata Sa woo tidak punya pilihan, ini sudah diputuskan sejak awal. Bahkan sebelum Hyun Joon diterima masuk NSS, bahwa Hyun Joon akan dipilih untuk melakukan misi ini dan akan dibunuh. Baek San memberikan pada Sa Woo dokumen berisi file masa lalu Hyun Joon, ia berkata : "Ini akan menjelaskan padamu mengapa Kim Hyun Joon dipilih dan mengapa NSS membuangnya."

Sa Woo menolak. Baek San kemudian minta agar Sa woo mengirim Seung Hee, ia akan melakukan tugas ini. Tentu saja Sa Woo tidak bisa membiarkan Seung hee melakukan tugas ini.

Presiden bertanya pada Baek San apakah benar Menteri Yoon dibunuh oleh musuh. Baek San bohong dan berkata insiden itu adalah konflik dalam negeri Korea Utara. Presiden lega dan berkata pada penasihatnya untuk mengatakan pada bagian keamanan mengenai situasinya dan menghadapinya dengan tepat.

Baek san menelepon lagi, kali ini ia memerintahkan agar semua yang berhubungan dengan Hyun joon dihancurkan. Hyun Joon dituduh dengan spionase dan setiap orang yang berhubungan dengan Hyun Joon dari dalam atau luar akan dituduh hal yang sama.

Petugas Koroner Oh Jyun Kyu juga kehilangan semua filenya tentang Hyun Joon dan berkata siapa yang sudah megatur hal ini, sang Hyun dengan bijak berkata Pasti Baek san. Hyun Kyu : "Jadi korban tidak bersalah akan dijadikan domba sembelihan."

Tampaknya sebelum Sang Hyun masuk NSS, dua orang agen tidak bersalah juga dituduh terlibat spionase dan mereka lenyap tanpa prosedur resmi. hyun Kyu berkata tidak seorang pun akan melihat Hyun Joon lagi.

Seung Hee menerima pesan di ponselnya bahwa Hyun Joon mencoba aksi spionase. Seung hee menelepon Tae Sung yang tidak tahu apa yang terjadi, dan tidak mau terlibat untuk membantu Seung hee. Seung hee menghubungi setiap temannya tapi semua tidak bisa menemukan sesuatu mengenai Hyun Joon, tampaknya Hyun Joon sudah dihapus.


Hyun joon dan Sa Woo keduanya dibebani oleh konfrontasi mereka. Tapi Sa Woo harus menghadapi Seung hee dulu. Seung hee tidak percaya Hyun Joon menjadi agen ganda, dan ia ingin menemui Hyun Joon sekarang. Sa woo berkata ada banyak orang yang mencarinya di Budapest sekarang. Seung hee terkejut dan menahan air matanya, membuat Sa Woo memeluknya.

Hyun Joon ditemukan keesokan paginya oleh petugas clening service yang segera memanggil ambulance dan mengatakan posisi Hyun joon.

Sa woo dan Seung Hee dan Agen Korea Utara menuju ke lokasi Hyun joon. satu demi satu Hyun Joon melumpuhkan para agen. Hyun Joon menembaki para agen sebelum Yong Chul dan sun Hwa menembaknya.

Hyun joon dan Yong Chul akhirnya berhadapan, mereka saling menembak sampai pelurunya habis. Mereka berkelahi sampai ke arah gudang, Hyun Joon jatuh dari lantai dua dan lari dari Yong Chul dan juga Sun Hwa. Agen lain menembaknya tapi tertembak oleh Seung hee. Sa woo menarik Seung Hee dan menahannya. (Tindakan Seung Hee bisa membuat situasi menjadi semakin ruwet, pihak Korut bisa memikir Hyun Joon punya dukungan.)

Hyun joon bisa bersembunyi dalam gerbong kereta, ia istirahat sejenak sampai ia melihat helikopter siap menembakkan misil ke arahnya. Misil itu menghantam tempat yang salah dan ledakan membuat Hyun Joon lemah. Para agen Korea Utara berpikir mereka sudah mendapatkan Hyun Joon, tapi ia sudah lenyap.

Sa woo dan Seung hee menyimpulkan bahwa Hyun joon lari ke arah barat dan Yong Chul juga berpikiran sama, maka mereka menuju ke sana.

Hyun joon bangkit dan masuk ke sebuah truk dan diikuti oleh helikopter yang menembakinya. Hyun Joon membawa mobil dan melewati Seung hee yang tidak melihatnya dengan jelas, tapi mungkin Seung hee tahu. Mobil itu berhenti dan Yong chul membuka pintunya.

Tidak ada seorang pun di dalamnya. Hyun joon bisa mengikat tali kulit disekeliling setir agar truk bisa terus jalan.

Seung hee tidak tahan untuk menunggu Hyun Joon, ia kemudian mencoba melacak jejak Hyun Joon sendiri, tapi file Hyun Joon sudah di hapus dari database NSS. sa Woo masuk ruangannya dan berkata pada Seung hee terlalu berbahaya tinggal di hotel lebih lama lagi. Meskipun Hyun Joon belum tertangkap, susah baginya untuk lari.


Hyun Joon menghubungi Bae san lagi, ia marah, mengapa ia dibuang? Baek San berkaat itu diluar kendalinya, takdir Hyun Joon sudah ditentukan bahkan sebelum ia masuk NSS.

Hyun Joon : "Aku akan kembali apapun yang terjadi. Dan jika aku melakukannya, kau akan membayar karena bermain2 dengan takdirku."

Baek san berkata bahwa seung hee ada di Budapest, "Mungkin takdirnya sama dengan dirimu."

Sa Woo dan seung hee berjalan di area parkir dan mereka merasa ada yang jalan di belakang mereka, ternyata Hyun Joon. Ia babak belur. Hyun Joon mengarahkan senjatanya pada Sa woo. Hyun joon menembak Sa Woo di dekat jantung dan Sa Woo jatuh. Hyun joon menembak dua kali lagi di belakang. Hyun joon mendekati sa woo dan sa Woo langsung membalas dengan beberapa tembakan, Hyun Joon jatuh dan mati. Seung hee berdiri dan shock....

....ternyata itu mimpi,

Seung hee merasa ada seseorang di samping tempat tidurnya, dan meraih pistolnya dibawah bantal dan mengarahkan pada bayangan gelap yang duduk dlm ruangannya. Orang itu menyalakan lampu, ternyata Hyun Joon.


Seung hee kaget dan langsung memeluk Hyun Joon dengan lega. seung hee berkata bahwa pembunuhan Menteri yoon adalah berkaitan dengan masalah internal Korea Utara, seperti dinyatakan oleh Presiden. Hyun joon berkeras ia menerima perintah dari NSS.

Seung Hee berkata bahwa Sa Woo sebenarnya mencoba menyelamatkan Hyun Joon. Mereka bertiga bisa bekerja sama. Ini membuat Hyun Joon menangis, tapi ia mampu mengendalikan emosinya dan berkata pada Seung Hee,

Hyun Joon : "untuk membuktikan bahwa pihak kita tidak ada hubungan dengan pembunuhan itu, Aku harus mati. Selama kau bersamaku, Sa Woo dan kau akan berada dalam bahaya."

Seung Hee menolak meninggalkan Hyun Joon. Dia berkata bahwa ia lebih baik mati bersama Hyun joon daripada pulang sendirian.


Seung hee mengantar Hyun Joon keluar hotel, keduanya mengenakan topi untuk menyembunyikan wajah mereka. Sa Woo melihat mereka meninggalkan hotel bersama, ia melihat GPS di ponselnya dan ia melihat agen Korea Utara juga bergerak.

Yong Chul tahu mereka sudah mendapatkan Hyun Joon dan langsung bergerak. seung Hee dan hyun joon menuju stasiun kereta apai, Hyun joon pergi beli tiket untuk mereka berdua. Tapi antriannya panjang sekali.


Agen Korut memasuki stasiun, Yong Chul melihat sekeliling apa ada sesuatu yang mencurigakan. Ia tidak melihat Seung hee duduk dalam satu mobil. Hyun Joon akhirnya memperoleh tiket dan ia melihat agen Korut yang dipimpin oleh Sun Hwa mencarinya.

Sun Hwa kehilangan Hyun Joon lagi. hyun Joon mengambil baju seragam kurir dalam ruangan karyawan. meskipun Sun Hwa bertemu beberapa kali dengannya, ia tidak mengenali Hyun joon. Yong chul juga sama saja, ia masuk dan melewati Hyun Joon tanpa sadar.

Tapi, Yong chul menyadarinya dan mengarahkan pistolnya ke arah Hyun Joon. Hyun Joon meraih seorang penjaga dan membuatnya sebagai tameng. Yong Chul, sun hwa dan dua agen lainnya menghadapi Hyun Joon dan agen yang jadi tameng itu.

Polisi lokal datang dan memerintahkan agar kedua belah pihak meletakkan senjatanya. Hyun joon berhasil lari yang membuat frustrasi Yong Chul.


Hyun Joon kembali ke parkir area, tapi saat ia mendekati mobil Seung hee, mobil itu meledak di depan matanya.

Hyun Joon shock, kekasihnya mati di depan matanya (is it true?) semua kenangan mereka melintas di depan matanya, ia tidak bisa berhenti memikirkan Seung hee. Sun Hwa menembakkan peluru ke arah hyun joon dan mengenai lengannya. Hyun Joon sembunyi tapi ia tidak lari menjauh, juga tidak membalas.

Penembakan ini membuatnya sadar dan ia merampas mobil, melewati Sa Woo yang ada dalam mobilnya. sun Hwa dan yong Chul juga mengikuti dengan mobil rampasan. Mereka berkejaran di jalanan sempit di Budapest dan berakhir di daerah pedesaan. (Bourne's supremacy banget ..)

Pengejaran berakhir di dekat bangunan tua. Yong Chul terus mendesak mobil Hyun Joon untuk menghentikannya. Yong Chul dan Sun hwa mulai menembak dengan kesetanan melalui jendela depan, tapi Hyun Joon memacu mobilnya lebih kencang lagi. Mobil Yong Chul selip.

Hyun Joon berhasil lolos dan masuk ke bandara pribadi. Hyun joon mengambil pesawat pribadi yang kecil dan menjalankannya


Sa woo mengikuti dengan mobil. Sa Woo menghadang pesawat itu dan kemudian mengarahkan senapan sniper ke arah Hyun joon. Sa Woo merasa sedih, ia benar2 tidak ingin melakukan ini. Hyun Joon juga terluka, ia berharap segalanya akan berbeda untuk mereka berdua.

Hyun Joon mampu menyeimbangkan pesawat dan mulai terbang.

Note : I miss Vic...where is he?

IRIS 4
IRIS 3
IRIS 2
IRIS 1
IRIS

Minggu, 14 Februari 2010

Sinopsis IRIS Episode 4


Setelah mengantar Hong ke agen yang lain, Hyun Joon, Sa Woo, dan Seung Hee makan siang bersama (mereka tidak tahu Hong sudah mati). Hyun Joon dan Sa Woo memandang dengan sedikit eneg dengan makanan Seung Hee. Seung Hee makan goulash. Mereka berdua menolak untuk mencobanya, Seung hee mengeluh betapa tidak keren-nya mereka.


Sa woo mengolok Hyun Joon, "Seharusnya kau mulai menyesuaikan diri makan makanan seperti itu." Hyun Joon, "Jika dia protes dengan pola makanku, maka aku akan meninggalkannya." Seung hee membalas dengan memesankan goulash untuk Hyun Joon.

Hyun Joon menerima telp. dia mendapat misi baru, tapi yang ia ketahui hanya lokasi pertemuan. Kita kembali ke episode 1. Baek San memberi tahu mengenai kematian Hong dan ini mungkin dilakukan oleh agen Korea Utara. Baek San memberikan misi independen pada Hyun Joon.


Di cafe, Sa Woo tanya sejak kapan Seung Hee dan Hyun joon mulai dekat. seung hee menjawab, "Aku hanya..merasa aku punya perasaan dengan-nya dari awal." Seung Hee berkata itu setelah acara makan malam di rumah Wakil Direktur karena...dan Hyun Joon muncul tiba2 dan berkata, "Karena itu adalah ciuman pertama kami." Sa Woo jadi patah hati.

Hyun Joon berkata bahwa ia diberi tugas baru dan Sa Woo juga Seung Hee diijinkan untuk menikmati liburannya. Hyun Joon menekankan bahwa waktunya sudah tinggal sedikit lagi pada Seung Hee. Sa woo benar2 pengertian, ia akhirnya pergi dan menghabiskan waktu di bar.


Hyun Joon dan seung hee berjalan-jalan di sebuah bazar Hongaria, Seung Hee tampak antusias, tapi Hyun Joon biasa saja. Mereka melewati peramal kartu tarot, yang minta mereka memilih kartu. Seung hee tidak ingin memilihnya, tapi Hyun joon berpikir ini pasti akan asyik. Maka ia mengambil 2 kartu.


Kartu Roda keberuntungan muncul, si peramal berkata bahwa Hyun Joon tidak bisa menghindari takdirnya. Hyun Joon bercanda bahwa dia dan Seung hee memang ditakdirkan untuk bertemu. Sebelum si peramal membuka kartu kedua, Hyun Joon menghentikannya, "Aku sudah melihat apa yang ingin kudengar." Mrk membayar dan pergi.




Si peramal sangat ingin tahu apa kartu keduanya, tapi ekspresi wajahnya menjadi kelam. Tidak diperlihatkan apa kartunya. Si peramal memandang pasangan itu dengan tajam. Seung Hee menoleh dan melihat sekilas ekspresi si peramal dan tiba2 tasnya jatuh dari bahunya.




Keduanya kembali ke hotel. Seung hee melihat bahwa Hyun Joon gugup terus sepanjang hari, tapi Hyun Joon meyakinkan Seung Hee bahwa ia akan kembali dengan selamat. Saat Hyun Joon akan pergi, Seung Hee menghentikannya dan menciumnya. Sementara di seberang, Sa Woo mendengar dan melihat mereka dari balik pilar.


Paginya, Sa Woo bangun dan ia melihat Hyun Joon sudah bangun. Sa Woo tanya apa misinya kali ini. Hyun Joon berkata, "EX" - misi pembunuhan. Targetnya? "Wakil direktur ada di Hongaria. Tanya saja sendiri padanya jika kau ingin tahu." kata Hyun Joon.

Setelah berpikir sejenak, Hyun Joon berkata, "Sa Woo, jika terjadi kesalahan..." Tapi Sa Woo menghentikannya dan berkata agar Hyun Joon tidak berbicara ngawur. Sa Woo juga melihat Hyun Joon gugup tapi Hyun Joon menyangkalnya.

Ternyata targetnya adalah, Yoon Sung Chul, pemimpin partai dari Korea Utara. Yoon ada di Hongaria untuk pertemuan rahasia dengan pemimpin Soviet sebelumnya. Karena Korea Utara hanya tinggal selangkah dalam menyelesaikan reaktor nuklir yang mampu langsung menyerang Amerika. Itulah mengapa NSS harus menghentikan Korea Utara membangun kekuatan nuklir.

Budapest, Hongaria

Hyun Joon pindah ke apartemen barunya. Hyun Joon membongkar semua peralatannya dan memasang alat pelacaknya.

Sementara, Kim Sun Hwa dan Park Chul Young tiba di Museum sejarah Budapest, dimana politisi Yoon tiba. Sun Hwa lapor, mereka punya 20 penjaga ditambah asisten dari polisi lokal Hongaria. Semua sepertinya terkendali. Tapi Chul Young memutuskan untuk meningkatkan level pengamanan ke tingkat 1, dia mendengar ada percobaan pembunuhan.

Sa Woo dan Seung Hee menunggu di hotel dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sa Woo menyarankan agar mereka bertemu dengan Wakil Direktur karena ia ada di Hongaria. Seung Hee menjadi curiga bahwa Hyun Joon menerima misi langsung dari Wakil Direktur.

Sementara, Hyun Joon berkeliling dan melihat sekitar museum dari atas atap, ia melihat Chul Young dan Sun Hwa di halaman museum. Chul Young ingin mendapat laporan mengenai lokasi setiap 2 jam dan periksa keadaan sekitar.

Hyun Joon melihat hul Yang berbalik dan melihatnya, Hyun Joon segera lari tapi terlambat, Chul Yang sudah melihatnya sekilas. Sun Hwa berkata mereka akan menutup gedung itu saat Yoon tiba.

Sun Hwa juga sudah memerksa semua karyawan dalam bangunan, siapa yang masuk dan keluar dalam sebulan terakhir, tapi Chul Yang berkata untuk memeriksa agen2 Korea selatan dan mencari cara apa mereka bisa menyadap komunikasi Amerika dan Korea Selatan dengan satelit. Chul Young juga ingin menempatkan sniper di lokasi Hyun Joon tadi.

Mereka berpapasan dengan Hyun Joon tanpa sengaja. Hyun joon merasa tertekan dengan misinya dan menelepon Baek San...yang sedang makan siang bersama Sa Woo dan Seung Hee disaat bersamaan. Baek San meninggalkan mejanya dan berbicara dengan Hyun Joon.

Hyun Joon lapor bahwa pengamanan sangat ketat dengan agen Korea Utara dimana-mana. Baek San berkata ia akan menghubungi Hyun Joon nanti dan kembali ke mejanya.

Sa Woo tanya apa ada masalah, Bak San menjawab, "Tidak ada apa2" Sa Woo dan Seung hee tidak tenang, Seung Hee bertanya mengenai misi Hyun Joon. Apa mereka bisa membantu? Baek San berkata agar mereka menunggu sebentar dan nikmati saja liburannya.


Seung Hee dan Sa Woo berjalan di taman, Seung hee terus saja membicarakan mengenai misi Hyun joon. Mereka melewati peramal kartu lagi. Dia mengatakan pada Seung Hee bahwa kartu kedua adalah menara yang berarti sesuatu yang jahat akan terjadi. Itulah yang Seung Hee perlu ketahui.


Chul Young tidak melakukan apapun. Sun Hwa duduk bergabung dengan Chul Young. Chul Young dan Sun hwa berbicara dengan santai dan membicarakan tugasnya di Moskow dan kemungkinan reunifikasi Korea Utara dan Selatan. Saat itulah, Hyun Joon melihat gadis kecil tadi menyeberang jalan dan sebuah mobil van akan menabraknya. Hyun Joon berlari ke arah gadis itu.


Sun Hwa dan Chul Young kaget dengan suara mobil van. Mobil itu menjauh dan gadis itu selamat, tapi Hyun Joon menghilang. Gadis itu menunjuk arah lari Hyun Joon pada ibunya untuk mengatakan siapa yang sudah menyelamatkannya. Chul Young sangat tertarik dengan Hyun Joon.

Seung Hee dan Sa Woo menunggu hasil misi Hyun Joon. Para agen Korea Utara juga merasa gelisah menunggu kedatangan Yoon.

Hyun Joon melumpuhkan seorang penjaga di museum dan menembak mati sniper 5 setelah sniper itu melapor pada Chul Young. Chul Young yang selalu berhati2 bertanya utk yang kedua kalinya, semua sniper yang diperiksa berkata, "Siap". Tapi Hyun joon menjawab dengan, "Sudah siap."

Chul Young langsung tahu ada yang tidak beres. (keren ya..kerja mata2) Chul young minta Sun Hwa mengawasi Yoon dan Sniper 5/Hyun Joon. Chul Young dan beberapa agen segera naik ke atas gedung ke arah Hyun Joon.

Hyun Joon tidak berhasil mengambil posisi tembak yang pas. Tapi saat ia mendapat kesempatan, Hyun Joon tidak sanggup karena Yoon barusan mengangkat gadis kecil yang dilihatnya di cafe ke dalam pelukannya.

Chul Young melihat salah satu agennya mati dalam gedung dan langsung berkata pada Sun Hwa untuk melindungi menteri Yoon. Hyun joon akhirnya berhasil mendapat posisi bagus dan ia melumpuhkan Yoon.

Sun Hwa dan agen2 lain langsung mengejar ke arah Hyun Joon. Chul Young dengan tenang juga mencarinya. Hyun Joon berhasil keluar dari gedung. Tapi Chul Young muncul dari balkon dan menembak Hyun Joon, tepat mengenai sisi badannya.

Hyun Joon luka tapi tidak bisa berhenti, ia terus berjalan sepanjang balkon dan mengitari plaza, tidak menyadari Chul young ada di depannya menantinya. Mereka hampir bertemu di sudut, tapi Chul Young berkata, Ya Lanjutkan mencari, membuat Hyun joon menyadari posisi Chul Young. Hyun Joon melihat kebelakang dan ia melihat Sun Hwa, kedua tim bergerak menuju ke arahnya. Hyun joon terperangkap.


Beberapa agen bergabung dengan chul Young dan lapor Hyun joon hanya beberapa meter di depan, Sun Hwa juga merasa bahwa ada seseorang di dekatnya. Mereka siap dan saling menodongkan senjatanya...tapi antar sesama agen Korut.

Kemana Hyun Joon ? Ternyata Hyun Joon memutuskan untuk meloncat dari balkon menggunakan tali dan dengan diam2 turun ke bawah. Sampai di jalan, Hyun Joon jalan dengan tenang tapi agak melemah karena kekurangan darah. Sun Hwa dan Chul Young mengejar dengan mobil. Mereka kehilangan jejak Hyun Joon. Tapi saat Hyun Joon turun ke stasiun bawah tanah, Chul Young melihatnya. Sun Hwa dan Chul Young meneruskan mengejar. Terlambat, Hyun Joon sudah berhasil masuk ke dalam kereta. Chul Young menyusul tapi kereta sudah bergerak.


Chul Young memerintah setiap stasiun dalam radius 3 km untuk diblok dan minta polisi lokal untuk mencari pria Asia berusia 30-an.


Hyun Joon terjatuh di apartemennya dan menelepon Baek San. Ia lapor misinya selesai. Hyun Joon minta bantuan. Baek San menolak. Jika ia mengirim agen lagi maka mereka akan ketahuan dan semua akan tahu bahwa agen NSS Korsel terlibat. hyun Joon memohon, ia benar2 tidak bisa melarikan diri dengan kondisi seperti ini. Tapi Baek San menolaknya.


Hyun Joon merasa ditinggalkan, ia juga harus merawat lukanya sendiri. Hyun Joon mengorek peluru dari pinggangnya dan kemudian menyuntikkan obat ke tubuhnya agar ia tidak shock (atau obat anestesi, I'm not sure..)

Baek San berkata pada Sa Woo bahwa Hyun Joon terluka dan akan sangat buruk jika ia tertangkap. Hyun Joon menunggu dengan pasrah. Dia pingsan dan sadar lagi, dan ingat dengan cerita yang dikatakan Seung Hee saat mereka ada di Akita. Mereka membicarakan tentang patung wanita di dekat danau Tazawako. Wanita itu dikutuk dan diubah menjadi naga yang melindungi danau Tazawako. Kekasihnya juga dikutuk menjadi naga yang melindungi danau yang lain, yaitu Danau Towada. Mereka bertemu melalui danau. Cinta mereka adalah alasan mengapa kedua danau tidak pernah membeku saat musim dingin.

Hyun Joon : "Jadi maksudmu, kedua orang itu hanya ingin saling mencintai satu sama lain tapi mereka berubah menjadi monster di tempat yang berbeda."
Seung Hee : "Monster? Ya benar, monster. Itu membuatku semakin sedih."
Hyun Joon : "Apa?"
Seung Hee : "Pekerjaan yang kita lakukan. Karena jika kita terus seperti ini, sepertinya kau dan aku juga akan berubah menjadi monster."
Hyun Joon : "Apakah kita harus mundur?"
Seung Hee : "Sekarang kita tidak bisa mundur biarpun kita menginginkannya."



Seung Hee menemui Baek San yang sedang memancing! Seung Hee tanya dimana Sa Woo dan Hyun Joon pergi. Sa Woo juga tiba2 pergi setelah Baek San menemuinya. Baek San tidak menjawab, tapi memberi perintah agar Seung Hee kembali ke Korea duluan dengan penerbangan pertama besok pagi.


Di Kantor Presiden Korea, Presiden terbangun oleh telepon di tengah malam. kemudian Presiden memerintah agar semua penasihatnya dikumpulkan segera. Mereka membahas pembunuhan terhadap Yoon dan merasa bahwa pembunuhnya pasti dari pihak konservatif Korsel yang ingin meningkatkan ketegangan Korut-Korsel. Presiden memerintah agar mencari informasi tentang ini sebelum mereka memberikan respon dan sebelum berita menyampaikan ini dan membuat asumsi tersendiri.



Sementara itu, Sa Woo menuju apartemen Hyun joon. Ada bebarapa polisi di sekitanya. Sa Woo mengamati dari mobilnya, ia melihat Chul Young tiba di lokasi. Chul Young memastikan lokasi hyun Joon dan mengirim tim.

Dalam apartemen, Hyun Joon terbangun oleh keukan di pintu. Hyun Joon siap dengan pistolnya dan membuka pintu dengan perlahan.

Ternyata Sa Woo!


Hyun Joon lega. Hyun Joon berkata bahwa mereka harus segera lari dan ia meraih jaketnya. Tapi saat Hyun Joon berbalik, dia melihat Sa Woo menodongkan pistol ke arahnya.

Sa Woo : "Maafkan aku. Ini perintah."

IRIS 3
IRIS 2
IRIS 1
IRIS

Minggu, 07 Februari 2010

Sinopsis IRIS Episode 3


Warning Episode 3 : 21 tahun ke atas


Hyun Joon mulai mengingat masa lalunya saat ia masih kecil, ia ingat orang tuanya dalah ilmuwan nuklir, mereka mengunjungi Presiden Korea saat itu. Kemudian orang tuanya dibunuh oleh pembunuh yang misterius.

Hyun Joon sangat terganggu dengan flashback ini tapi tetap menahan emosinya. Kemudian Presiden tiba dan berterima kasih karena mereka sudah menyelamatkan nyawanya. (Btw, Presiden-nya kakeknya Ji Hoo...). Sa woo berkata bahwa mereka adalah agen NSS, tapi Presiden tidak menyadari keberadaan NSS.

kantornya sama..ama yg di BBF


Seorang stafnya kemudian menjelaskan sejarah NSS. NSS berdiri tahun 1976, agen intelijen Korea punya agen yang bekerja sebagai double agent CIA. Karena Presiden waktu itu ingin membangun program senjata nuklir dan ingin merahasiakannya dari USA maka ia mendirikan NSS untuk mengawasi program nuklir itu. Sekarang, mereka tidak hanya menjaga Presiden tapi juga menjaga rahasia negara.

Presiden bertanya-tanya apa NSS masih perlu ada dan penasihatnya berkata bahwa organisasi ini akan berguna bagi Presiden kelak di masa mendatang.


Sementara itu, Hyun Joon pergi ke bar dan mengingat masa lalunya. Mengenai kematian kedua orang tuanya, tiba2 Seung hee datang. Seung Hee menggoda Hyun Joon karena gugup di depan Presiden menurut cerita Sa Woo. Hyun Joon menanggapi dengan mengajak Seung hee kencan.

Mereka pergi ke rumah yatim piatu tempat Hyun Joon dibesarkan sejak berusia 7 tahun sampai SMU. Seung hee tidak tahu Hyun Joon dibesarkan di panti asuhan religius, Seung Hee tidak mendapatkan background Hyun joon sebelum ia bergabung dengan Special Forces. Hyun Joon mengaku ia kehilangan ingatan masa kecilnya sebelum ia berusia 7 tahun dan sekarang ia ingin mencari tahu.

Hyun Joon memberi salam pada Pastur yang memanggilnya sebagai Michael. Hyun Joon tanya apa Pastur tahu seseuatu mengenai masa kecilnya. Pastur berkata ini adalah pertama kalinya Hyun Joon ingin tahu masa kecilnya. Hyun Joon juga merasa aneh bahwa ia tidak pernah bertanya sebelumnya.

Pastur berkata bahwa dia dibawa kesini oleh seorang pekerja dan tidak ada informasi mengenainya. Karena waktu itu Hyun joon mengalami trauma berat, Hyun Joon tidak pernah mengucapkan sepatah katapun saat pertama kali datang. Dan Hyun Joon perlu waktu 1 tahun untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di Panti Asuhan. Aneh bahwa Panti Asuhan dan juga NSS tidak punya informasi mengenai Hyun Joon sebelum ia bergabung di Special Forces.



Seung hee bertanya di hadapan Patung Bunda Maria apakah tidak apa-apa mencintai seseorang yang penuh rahasia. Hyun Joon tanya lalu apa jawab Bunda Maria, Seung hee menjawab, "Dia berkata memang apa yang bisa dibuat dengan masa lalu? Tidak akan membawa perubahan apapun." Mereka berdua berjalan di selasar Gereja seperti pasangan yang menikah. Sweet!

Pastur menelepon seorang yang misterius dan lapor bahwa Hyun Joon datang dan bertanya mengenai masa lalunya. Dia sepertinya tidak mengetahui apapun. Ternyata Pastur berbicara dengan Kepala Biro Baek San. Kemudian Sang hyun masuk dan berkata bahwa Presiden ingin bertemu dengannya.

Presiden tanya apa Baek San berpikir bahwa keberadaan NSS masih perlu ? Baek San berkata ia tidak dalam posisi untuk membuat keputusan, NSS hanya mengikuti perintah Presiden, bahkan jika itu berarti mempertaruhkan nyawa mereka. (Apa NSS ini versi modern-nya Dewan Audit/Keamanan-nya Bi Dam ya..hehe..dihubungin lagi..). Tapi NSS tidak terlibat dalam politik. Presiden akhirnya bertanya pertanyaan krusial, "Seberapa jauh program teknologi nuklir kita? Apa benar kita tidak kemana-mana?"

Baek San menjawab bahwa ia mengerti bahwa itu benar. Karena perubahan administrasi dan keinginan untuk mengambil hati pihak USA, maka program persenjataan itu terbengkalai. Tapi, Presiden tetap tanya, dimana informasi untuk membangun senjata nuklir itu berada, karena meskipun proyeknya tidak selesai tapi informasi mengenai itu tidak hilang begitu saja bukan.

Baek San menjawab ia tidak tahu dimana informasi itu, karena itu tidak dibawah area pengawasannya. Tapi setelah pertemuan itu selesai, terlihat bahwa Baek San tahu pasti dimana informasi2 itu disimpan.

Sang hyun mengumumkan pada Hyun Joon, Sa Woo dan Seung hee bahwa mereka dihadiahi liburan karena mereka menyelamatkan nyawa Presiden. Sa Woo senang, Seung hee dan Hyun Joon bertukar pandang dengan mencurigakan.

Saat mereka keluar dari kantor, Seung hee memberikan permen karet pada Hyun Joon dan ada pesan di kertas pembungkusnya, Seung hee mengusulkan mereka liburan ke Jepang berdua. Sa Woo terganggu dengan telepon dari ibunya, Seung hee tanya apa OK? Hyun Joon membuat isyarat OK dengan lucu.


Shanghai, China

Vic menerima tugas target berikutnya. Kim Il Joong.

Saat kim Il Joong sedang relax dengan seorang teman wanita, salah satu pengawalnya meneleponnya dan ia tertembak saat Kim mengangkat telp-nya. Penjaga yang lain keluar dan melihat lift yang akan terbuka, mereka siap membidik, dan setelah pintu lift terbuka, mereka menembak seperti kesetanan ..pada mayat penjaga pertama.

Satu demi satu, para penjaga dilumpuhkan oleh Vic. Satu di seret di tangga dengan leher dijerat, satu digantung dg tali dan Vic bergantungan di ventilasi udara, satu di bunuh dengan pukulan dan tendangan, dan terakhir dua orang penjaga ditembak mati di depan Kim!

Kim menghubungi kontaknya, mereka akan menaruh semua harapannya pada Hong Seung Ryong. Vic muncul dibelakangnya dan berkata, "Berikan semua daftar IRIS yang kau miliki!"

Kim menyangkal, ia tidak tahu apa2. Tapi Vic menembaknya di belakang kepala. Karena tidak menemukan apapun, Vic tidak punya pilihan, ia mulai melacak Hong Seung Ryong. Vic melihat baju wanita itu, bukannya membunuh wanita itu, ia memberikan bajunya dan pergi (wow...hrs ngeri atau terpesona..)

Baek San menerima telp penting di tengah malam. Hong Seung Ryong, kepala peneliti nuklir dari Korea Utara, adalah target barunya. Hong mencari bantuan politik, ia menuju Hongaria. Sang Hyun harus memanggil para agen kembali dari liburan mereka segera.

Akita, Jepang

Seung hee dan Hyun Joon pergi ke pemandian air panas dengan petunjuk seorang gadis Jepang, Yuki. Di pemandian air panas, Hyun joon dan Seung Hee senang sekali karena akan menikmati kolam air panas eksklusif, mereka keluar dari kamar mandi dan menuju kolam air panas yang sama. Keduanya kaget saat bertemu di luar, karena mereka hanya mengenakan handuk, keduanya lari terbirit2 kembali ke kamar mandi!

Mereka menyadari bahwa kolam air panas itu saling menyambung, maka mereka berganti baju dan mengenakan Yukata (kimono pendek) karena terlalu malu untuk membuka baju dan berendam di kolam.

Seung hee berkata ia akan berendam, membuat Hyun Joon merasa senang dengan kemungkinan melihat Seung Hee berendam. Tapi mereka terganggu dengan kehadiran Yuki, yang muncul diantara mereka. Ternyata Yuki bekerja di kolam air panas itu dan mengirim sake pada mereka.

Hyun Joon berterima kasih dan mengelus pipi Yuki, yang membuat Yuki tersipu dan senang.

Kembali ke markas, Sa Woo heran dan bertanya-tanya mengapa Hyun Joon dan Seung Hee tidak kelihatan di kantor. Sang Hyun berkata agar Sa Woo pergi ke Hongaria duluan dan mendapat penugasan di sana. Sa Woo menjadi curiga mengapa kedua orang itu tidak ada di kantor.



Kedua agen itu ternyata sedang kasmaran dan dengan adegan yang mirip2 Winter Sonata (oh come on..) mereka saling main lempar bola salju. Seung Hee menjatuhkan Hyun Joon. Dan saat Seung hee ada di atas tubuh Hyun Joon ia tanya,

Seung Hee : "Mengapa kau menciumku tiba2 hari itu? Apa itu tantangan atau cinta?"
Hyun Joon : "Aku pikir..itu bukan hanya ciuman, tapi karena dari bibir yang indah itu mencul kata2 kejam..maka aku hanya ingin membungkamnya saja."
Seung Hee : "Baiklah...aku akan berkata banyak kata2 kejam mulai sekarang." Dan seung hee mencium Hyun Joon, susah dipercaya mereka agen NSS yang tangguh.



Balaton, Hongaria

Sa Woo menyamar sebagai room service dimana Hong Seung Ryong menginap. Dia dihentikan oleh sekelompok bodyguard dari Eropa, yang memeriksa makanan-nya. Cake dengan topping strawberry, yang tiba2 menyemburkan asap, membuat para penjaga pingsan. Sa Woo dengan mengenakan masker gas, membantu Hong melarikan diri.

Sa Woo mengalahkan beberapa penjaga dan menggunakan motor melarikan Hong. Mereka sampai ke pelabuhan, Sa Woo dan Hong yang masih tertegun lari dengan kapal kecil dari para penjaga.



Kembali ke Jepang

Hyun Joon masuk ke sebuah toko dan membeli sesuatu, membuat Seung Hee tersenyum dan meminta hyun Joon memberikan isi tas itu selama makan malam. Hyun Joon tidak mengerti apa yang diinginkan Seung Hee, ya jelas..karena Hyun Joon hanya membeli pakaian dalam pria! (Bwa..)

Seung Hee kesal karena Hyun Joon tidak membelikannya apapun. Bahkan tidak juga permen untuk White Day (Sehari setelah Valentine Day) seung Hee tidak mau bicara dengan Hyun Joon, meminta Hyun Joon meninggalkan-nya di restaurant. Seung Hee cemberut dan berharap Hyun Joon kembali, tapi Hyun Joon tidak datang.

seung Hee menunggu diluar restaurant, bertanya-tanya apa Hyun Joon akan kembali untuknya dan kemudian Hyun Joon muncul, dia datang dari sudut dan masih..tidak membawa apa-apa. seung Hee kesal, tapi Hyun Joon menarik wajah Seung Hee dan menciumnya. Saat Hyun Joon menciumnya, ia menaruh cokelat di mulut Seung hee.

Kembali ke hotel, mereka tinggal sekamar dan tetap tidur di sisi masing2, tapi tidak lama dan mereka menghabiskan malam bersama.

Hongaria

Park Chul Young dan tangan kanan-nya, Kim Sun Hwa tiba di Hongaria dan melihat pengawal yang terbunuh. Mereka tidak senang. Benar2 tidak senang.

Hyun Joon ternyata juga sudah tiba di Hongaria. Sa Woo mendekatinya dari belakang dan tanya kemana ia selama liburan. Hyun Joon mengaku ia pergi ke Jepang bersama Seung Hee. Hyun Joon sangat senang tapi ia tidak melihat ekspresi wajah Sa Woo yang patah hati. Hyun Joon berkata bahwa dia berencana akan menikah dengan Seung Hee setelah tugas ini selesai dan minta Seung Hee keluar. (OK, now I don't get it, why the woman has to quit? mengapa cewek yg harus mengalah ? Seung hee is a good agent I think. )



Baek San bertemu Presiden dan penasihatnya mengenai pemberian suaka politik kepada Ilmuwan nuklir Korea utara. Dia minta Presiden menunggu keputusan mereka mengenai niat hong untuk meninggalkan Korea Utara.

Seung Hee menanyai Hong di dalam sebuah kapel. Memaksa hong berbicara dengan menunjukkan foto keluarga Hong. Seung Hee lapor pada Baek San dan mereka menunggu keputusan Presiden.



Ternyata, Presiden ingin memberikan suaka karena ..dia tertarik dengan pengembangan persenjataan nuklir.

Ketiga agen menerima hasil keputusan dan mengawal Hong kembali ke Korea Selatan. Tiba2 mereka dikuntit oleh polisi lokal Hongaria dan harus bermanuver untuk menghindarinya. Sa Woo mengantarnya selamat sampai ke bandara, dimana ia menyerahkannya pada agen lain dan kemudian pergi.

Saat para agen dan Hong menuju lokasi bandara yang lebih pribadi, supir mobil itu ditembak oleh sniper. Agen lain keluar dari mobil dan juga ditembak mati di bagian kepala oleh sniper. Vic!

Vic menghabisi para agen disekitar Hong dan dia menuju mobil. Vic tanya mengenai daftar IRIS pada Hong, Hong tidak mengerti permintaannya dan tidak berkata apa-apa.



Terlambat, Vic menembak mati Hong dan Hyun Joon mengamati rosario yang diberikan Hong padanya saat di dalam kapel.

He seems to be my new fave bad guy (why I keep liking bad guys more than the good ones..like Bi Dam /he's half bad guy, Vic, hehe...)

IRIS 2
IRIS 1
IRIS

Selasa, 02 Februari 2010

Sinopsis IRIS Episode 2


Lepas dari ikatannya, Hyun joon melempar kaca satu arah dengan kursi. Seorang petugas medis ingin menyuntik Hyun Joon, tapi Hyun Joon menyuntikkan jarum itu ke badan petugas. Direktur NSS Baek San dan juga Seung hee melihat Hyun joon dari sisi yang lain. Hyun joon akhirnya berhasil melarikan diri, berkelahi dengan penjaga, dan menuju ke lorong.


Hyun Joon menemukan Sa Woo setengah sadar di ruangan yang lain dan membebaskannya, menyeretnya sepanjang lorong untuk mencari jalan keluar. Tapi mereka menuju jalan buntu dan disudutkan oleh tiga agen bersenjata. Terperangkap.

Keduanya dibawa menghadap Baek San, dan dipaksa diam dibawah todongan senjata.

Direktur menjelaskan bahwa mereka sudah dites oleh NSS. Sekarang mereka sudah lolos dari ujiannya, mereka punya kesempatan bergabung dengan NSS sebagai agen untuk memperjuangkan keamanan nasional. Baek San meyakinkan mereka "Negara sudah memilihmu, tapi kau punya hak untuk menolaknya. Jika kau ingin pergi dari sini, kau boleh kembali." Jika mereka memilih bergabung, maka mereka akan dilatih dibawah pengawasan agensi dan akan dibuat menjadi salah satu agen NSS.

Mereka menerimanya.

Hari pertama di dalam kantor NSS, keduanya kaget saat dikenalkan oleh kedua atasan mereka. Pertama adalah kepala bagian terorisme, Park Sang Hyun, kakak kelas Sa Woo. Kedua, adalah Choi Seung Hee, wanita yang ditaksir keduanya.

Setelah kaget, mereka menjadi marah. Sa Woo ingin tahu apakah ini adalah bagian rencana Sang hyun, apa Sang Hyun memanggilnya untuk keluar minum hanya untuk ini? Sang Hyun menjawab ya, ia memang berniat merekrut Sa Woo.

Hyun Joon juga bertanya-tanya apa pertemuannya dengan Seung hee sudah diatur sebelumnya, apa Seung hee sudah merencanakan semuanya, seperti interaksi di ruang kelas? Ya, kata Seung hee. Ia perlu profil Hyun Joon.

Keduanya kesal, meskipun Sa Woo lebih cepat menerimanya. Atau karena ia sudah mulai tertarik pada Seung Hee, dan Sa Woo berkata pada Seung Hee bahwa ia mengerti.



Mereka berempat makan siang bersama di rumah Baek San. Kemudian ke-empat agen keluar untuk minum. Sang Hyun mengaku bahwa ia sangat susah menyimpan rahasia ini kepada isterinya sendiri, meskipun direktur terlihat biasa saja. Direktur Baek San memang sangat dingin.


Hyun Joon menatap tajam Seung Hee. Saat Seung Hee keluar untuk menjawab telepon, Hyun Joon mengikutinya. Dia ingin tahu apa yang dilihat Seung hee darinya dan menuntut Seung Hee minta maaf padanya. Tapi Seung Hee merasa ia tidak perlu minta maaf, karena ia tidak salah pada Hyun joon.

Tapi Seung hee mengaku, ia melihat Hyun joon menyembunyikan masa lalu yang pahit dan menyakitkan. Seung Hee bahkan mengungkapkan kenyataan bahwa Hyun Joon jatuh hati padanya dan menambahkan, "Tapi apa yang bisa kau lakukan? Kencan adalah hal yang terlarang diantara pegawai kami, dan bahkan jika diijinkan, kau bukanlah tipeku." Seung Hee mengingatkan Hyun Joon bahwa ia lebih superior darinya, dan tiba2 Hyun Joon menarik Seung hee dan menciumnya!

Seung hee membebaskan dirinya dengan marah dan menampar Hyun Joon. Hyun Joon menariknya lagi untuk ciuman kedua! Lagi, Seung hee meronta, tapi kali ini, ia menyerah setelah beberapa saat dan membalas ciuman Hyun Joon.

Seung hee memanggil Hyun Joon untuk berbicara secara pribadi di atap. Ia berkata atap adalah satu2nya tempat di NSS tanpa pengawasan kamera. Rasa bangga Hyun Joon lenyap saat Seung Hee sekali lagi mengingatkannya bahwa ia lebih superior dari Hyun Joon dan apa Hyun Joon pikir ia tidak penting sehingga Hyun Joon berlaku seperti itu padanya?

Setelah selesai berbicara, Seung Hee akan pergi tapi Hyun Joon menghentikannya. Hyun Joon mengakui, ia tidak mengambil pekerjaan ini karena alasan patriotisme atau kesetiaan. Hyun Joon berpikir ini akan menyenangkan dan ia berpikir, "Ah, ini pasti sudah takdirku." Hyun Joon sudah melihat NSS ,organisasi yang berbahaya dan rumit, dengan satu pendapat simpel, "Jika aku mempertaruhkan hidupku, Aku bisa melakukannya dengan senang hati karena berpikir ini takdirku."

Bahkan jika ia tidak termotivasi oleh rasa patriotisme, Hyun Joon mengaku ini adalah murni pilihannya. Juga, ia menambahkan ia tidakpernah menganggap Seung hee tidak penting, dan kali ini Hyun Joon pergi duluan. Setelah percakapan ini, Seung Hee memandang Hyun Joon dengan pemahaman baru, ia cukup heran bahwa ada sisi lain Hyun Joon yang baru ia lihat.

Setelah itu, mereka bekerja seperti biasa. Tapi Seung Hee mulai merasa lain pada Hyun Joon. Sambil bekerja mereka saling menggoda dan bertukar pandang dan tetap menjaga senyuman mereka agar tidak dilihat rekan sekerja mereka. seung Hee bahkan menggoda Hyun Joon dengan kakinya dibawah meja. Hyun joon membalasnya dengan memasangkan borgol di kaki Seung Hee dan mengikatnya dengan meja.

Mereka juga bertemu staf pendukung mereka, Oh Hyun Ku yang bekerja di bagian penyelidikan lokasi kejahatan dan forensik. Setelah menemui mereka, Oh Hyun Kyu memberi mereka nasihat, "Jangan bertempur dengan monster, agar kau tidak menjadi monster." Oh menjelaskan pada Seung hee kemudian bahwa ia membaca file Hyun Joon dan melihat bahwa Hyun Joon bisa menjadi monster.

Mereka bertemu dengan Hwang Tae Sung staf lain, Yang Mi Jung seorang programer komputer dan hacker.

Hyun Joon sepertinya mulai berkencan diam2 dengan Seung hee. Ia menyelinap dari rumah (ia tinggal dengan Sa Woo) dan menuju rumah Seung Hee, tapi Sa woo lebih cepat. Ia juga menuju rumah Seung Hee dan bahkan sudah sampai saat Hyun Joon datang. Hyun Joon menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat temannya. Sa woo sedikit gugup dan mencari2 alasan mengapa ia datang ke rumah Seung hee. Tiba2 keduanya mendapat telepon, dari kantor.

Team anti terorisme mengadakan briefing. Target mereka adalah Pria Jepang dengan kewarganegaraan Siria, namanya Yamamoto Takashi. Takashi diinginkan bukan hanya oleh NSS tapi juga agen keamanan Jepang. Mereka punya informasi bahwa Takashi akan tiba di Bandara Incheon besok pagi dan ia dikenal sebagai teroris.

Mereka tidak bisa mencegah ini begitu saja atau melarangnya masuk ke negara ini, karena jika ia mempunyai rencana teror, lebih penting untuk membiarkan ia melakukan apa yang akan dilakukannya. Ini juga berarti bahwa Takshi sudah berhasil menerobos sistem keamanan dengan menyusup ke Korea. Itulah mengapa merka harus mengamati Takashi dan mencari tahu apa yang sebenarnya ia lakukan. Ini adalah misi pertama Sa Woo dan Hyun Joon.



Mereka berpisah dan mengikuti Takashi dari bandara ke plaza di luar (Cheonggyecheon), dan kemudian ke casino. Hyun Joon duduk beberapa meja dari Takashi, Sa Woo duduk dengannya.


Sampai, tentu saja, mereka berdua melihat seseorang yang tidak diharapkan duduk di sebelah Takashi, Seung Hee! seung Hee menyamar dan ia menggoda Takashi dan memuji kepintarannya berjudi. Seung Hee ikut bertaruh berdasar pada keputusan Takashi dan bersorak senang saat Takashi memenangkan uang mereka. Sa Woo dan Hyun Joon melihat dengan tegang, mereka sama sekali tidak menyukainya. Khususnya saat Takashi mengundang Seung Hee ke kamarnya untuk minum champagne.


Karena Seung Hee disadap, kedua agen itu bisa mendengar apa yang diperbincangkan Seung Hee dan Takashi, keduanya benar2 benci melihatnya membahayakan nyawanya seperti ini.

Di Kamar, Seung Hee minta Takashi mandi duluan. Saat ia mendengar suara shower kamar mandi, Seung Hee mulai bergerak, ia menggunakan alat khusus mentransfer semua data di telepon selular Takashi ke markas NSS. Waktu berjalan dan proses transfer masih berlangsung..., tapi Seung Hee selesai tepat pada waktunya dan pergi sebelum Takashi melihat apa yang ia lakukan. Takashi menemukan catatan di tissue, Seung Hee minta kencan mereka ditunda sampai besok pagi.

Hari kedua kencan mereka, Hyun Joon dan Sa Woo bertindak sebagai tim bantuan, memonitor percakapan Seung Hee dengan Takashi dari dalam mobil, Seung Hee dan Takashi berkencan seperti orang normal, mereka berjalan-jalan di toko dan Seung Hee mencoba baju.

Seung Hee tetap mengawasi Takashi dan sepertinya semua berjalan baik, sampai..tiba2 Takashi menariknya dengan kasar dan mendorongnya ke area penyimpanan yang sepi. Membentukan Seung Hee di dinding dan berteriak untuk siapa Seung Hee bekerja dan menarik anting Seung hee, yang menjadi alat penyadapnya. Takashi menghancurkan anting Seung Hee dan sambungan ke markas NSS langsung terputus.

Hyun Joon dan Sa Woo langsung berlari menyelamatkan Seung Hee karena penyamarannya terbongkar. Seung Hee melawan, tapi Takashi lebih kuat dan ia berhasil menahan Seung Hee di lantai dan mencekiknya dengan satu tangan. Sa Woo dan Hyun Joon mendekat dan Takashi lari. Sa Woo langsung mengejar Takashi, Hyun Joon pertama-tama mengecek keadaan Seung hee, Seung hee berteriak ia tidak apa2, dan minta Hyun Joon menyusul Takashi.

Dengan menggunakan tracking dari satelit, staf NSS menginformasikan pergerakan Takahi pada keduanya. Takashi merebut skuter dan mereka mengejar dengan mobil dengan panduan NSS. Mereka mengejar sampai ke stasiun KA bawah tanah, Takashi mencoba bergabung dengan orang banyak. Keduanya mencari diantara orang2, dan Hyun Joon melihat target menyelinap masuk ke dalam kereta. Hyun Joon mengejar dari satu gerbong ke gerbong yang lain, matanya tetap pada Takashi.

Tapi saat Hyun Joon berhasil menyusulnya, terdengar teriakan kaget dari orang2. Takashi tergeletas di bawah dengan kaku, darah mengalir di sekitar kepalanya.

Mereka terlambat. Seseorang sudah membunuh Takashi. Kereta mulai bergerak, Hyun Joon melihat seorang pria dengan baju hitam, yang keluar dari stasiun berjalan menuju ke luar. Mereka tidak tahu siapa orang itu, Orang itu ternyata agen dari Korea Utara, Park Chul Young.

Pemeriksaan dari mayat Takashi menunjukkan bahwa ia ditembak dengan tembakan yang bersih, satu kali tembakan melalui belakang kepalanya, benar2 pekerjaan seorang ahli.

NSS mengetahui bahwa motif Takashi adalah terorisme, tapi mengapa ia dibunuh benar2 tidak diketahui. Dalam meeting, semua kemungkinan didiskusikan, dari Presiden Korea Selatan, duta besar Amerika, dan sejenisnya, tapi itu masih tidak jelas, mereka harus mempersempit penyelidikan mereka.

Hyun Joon berbicara, ia mempunyai perasaan tersendiri mengenai motif Takashi. Tapi Hyun Joon tidak bisa membuktikan. Tetapi agen yang memimpin rapat dengan marah memotong dan berkata mereka sudah cukup terlibat masalah dengan ini, mereka tidak perlu lagi memperkeruh penyelidikan dengan perasaan agent.


Sebagai hasilnya, Hyun Joon dan Sa Woo dieluarkan dari misi. Seung Hee membela mereka dan berkata bahwa pengamatan agen di lapangan dapat saja lebih akurat daripada analisis data, tapi Sang hyun mendiamkannya dan menyuruh Seung Hee keluar dari kasus.

Mereka bertiga terganggu. seung Hee dan Hyun Joon tidak mau menghentikannya begitu saja dan melanjutkan penyelidikan. Seung hee menganalisa peta dan Hyun Joon tanya jadwal Jo Myung Ho, salah satu politikus yang berniat mencalonkan diri menjadi Presiden.

Melihat agendanya, Hyun Joon menyadari bahwa salah satu tujuan politikus itu adalah Cheonggyecheon, tempat yang sama yang pernah didatangi Takashi. Apa ini cuma kebetulan ?

Mereka bekerja sendiri tanpa persetujuan atasan. Hyun Joon dan Sa Woo memeriksa Cheonggyecheon, yang penuh dengan orang2. Jo Myung ho sedang menyampaikan pidato disini, dan banyak sekali orang berkumpul dan bersorak-sorai.

Keduanya melihat sekitar, dimana mereka akan mulai aksinya karena ini terorisme. Mereka berdua setuju, balkon adalah tempat yang pas. Hyun Joon minta Sa Woo keatas dan ia tetap mengawasi di bawah.

Sa Woo mengontak Mi Jung, ahli komputer itu dan minta bantuan teknologi. Mi jung malas membantunya tanpa otorisasi, Sa Woo membujuknya mencari Seung hee yang akan mengambil semua tanggung jawab dan minta Mi jung menggunakan sistem pelacakan satelit untuk zoom in lokasi itu. Mi Jung kaget, mereka melihat seorang pria menyiapkan tembakannya, seorang sniper!

Sa Woo bergegas menghentikannya dan menembak sniper itu. Tapi mereka tahu pasti ada sniper kedua. Hyun Joon melihat kesekeliling dan mencoba menebak dimana sniper kedua.

Memang benar ada sniper kedua di bangunan yang lain. Hyun Joon mengamatinya. Jo Myung Ho bersiap pidato di podium. Tidak ada waktu lagi bagi keduanya untuk mencapai gedung yang kedua untuk menghentikannya, jadi Sa Woo mengambil senjata sniper pertama dan mulai membidik sniper kedua. Hyun Joon berlari menuju tangga untuk menyelamatkan politikus itu tepat pada waktunya.

Sa woo melihat targetnya dan menembak, tapi ia terlambat beberapa detik dan sniper itu sudah menembak. Hyun Joon beruntung, ia berhasil meraih sang politikus dan menjatuhkannya ke lantai, hanya beerapa detik sebelum peluru mengenai banner dibelakangnya.




Di tengah massa, seorang pria berbaju hitam mengamati semuanya, selama ini ia ada di bawah dan setelah tahu rencananya gagal, dia pergi dengan diam2.


Vic, melihat video rekaman saat Hyun joon menyelamatkan politikus itu. Ia menerima telpon dari Mr Black, Vic menjawabnya dan berkata dalam bahasa Inggris, "You got it. I'm on my way."



Biarpun ketiga agen itu bekerja tanpa otorisasi, tapi mereka sukses mencegah pembunuhan seorang politikus penting. Sang Hyun berkata yang penting pekerjaannya selesai. Mereka bertiga pergi minum untuk merayakan keberhasilannya. Sa Woo dan Hyun Joon berkaraoke sementara staf forensik Hyun Kyu mengingatkan Seung Hee bahwa Hyun Joon mungkin akan berubah menjadi monster.


Seung Hee juga sedang senang, dan mengundang keduanya ke rumahnya. Seung Hee minta mereka meninggalkan formalitas dan minta keduanya untuk berbicara dengan biasa saja dengannya. Hyun Joon mencoba duluan dan ia senang dengan percakapan yang informal. Sa Woo masih tidak enak dan harus dipaksa Seung hee untuk berbicara informal dengannya. Tapi saat Sa Woo memanggilnya Seung Hee-ya, ia langsung menikmati memanggil nama Seung Hee dari pada panggilan "Pemimpin."

Ketiganya akhirnya tertidur di lantai karena mabuk. Paginya, Sa Woo bangun dan melihat Seung Hee dan Hyun Joon tidur saling berpelukan.



Kemudian, Sa Woo dan Hyun Joon dipanggil ke Blue House (Kantor Preseiden Korea). Sesuatu menarik perhatian Hyun Joon, lukisan yang tergantung di dinding. Dia mendekatinya.


Saat Hyun Joon berdiri melihat bayangan-nya sendiri, Hyun joon mulai mendengar kata2 dari masa lalu, seorang anak kecil bernama Hyun Joon berdiri disini di ruangan ini dan berkata pada seorang pria (mungkin Presiden) bahwa jika ia besar nanti, ia ingin menjadi Superman untuk melindungi bumi.


Sa Woo ingin tahu dan tanya ada apa, Hyun Joon menjawab, "Aku kira Aku pernah disini sebelumnya."


Tapi itu bukan akhir ingatannya, Hyun Joon mulai ingat kilatan2 masa lalu, saat orang tuanya yang bahagia menyetir mobil malam itu, Hyun Joon main di kursi belakang. Tiba2 sebuah truk menghantam mobil mereka. Anak itu menangis ketakutan sementara orang tuanya terluka parah di kursi mereka.



Dan itu tidak cukup, seseorang datang medekati mobil dan menembakkan peluru melalui kaca mobil.

IRIS 1
IRIS