Tampilkan postingan dengan label Film Korea. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film Korea. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 September 2011

The Crucible - Film terbaru Gong Yoo

The Crucible yang premiere tgl. 22 September 2011 lalu dan dibintangi Gong Yoo dan Jung Yumi, telah disaksikan hampir 1 juta orang hanya dalam 4 hari.

Film ini diadaptasi dari novel best-seller karya Gong Ji Young. Berdasar kisah nyata tentang perkosaan di sebuah sekolah.

Gong Yoo akan memerankan guru baru yang mengajar di sekolah itu. Bersama seorang aktivis sosial diperankan oleh Jung Yumi. Keduanya berjuang untuk mengungkapkan kekerasan dan penyiksaan yang diderita oleh para siswa tuna rungu dari guru mereka.

Sepertinya pemirsa memberikan respon yang positif. Ini dibuktikan dengan banyaknya penonton. 532.098 orang hanya dalam 2 hari sejak premiere. Lalu mencapai 914.369 orang diakhir hari ke-4.

Ini trailer-nya :




Novel Aslinya

The Crucible (Dogani)
Karya : Gong Ji Young
Penerbit : Changbi
Bahasa : Korea

Penulis Gong Ji Young, membuat novel "The Crucible" berdasarkan dari drama karya Arthur Miller. Tentang "Pengadilan Penyihir" di kota kecil Salem - Massachusetts th 1692.

Novel Gong Ji Young ini diterbitkan pertama kali di Daum sebuah situs portal internet Korea, sejak akhir th lalu selama 6 bulan. Novel ini juga menceritakan insiden nyata yang terjadi di Gwangju Inhwa School, sekolah khusus untuk siswa tuna rungu dan tuna daksa.

Di sekolah itu, para staf pendidik termasuk sang Kepala Sekolah terus menerus melakukan pelecehan seksual kepada para siswanya di th 2005.

Berlokasi di Mujin, sebuah kota historis fiksi dimana terjadi konflik antara nilai progresif dan konservatif. Buku ini bercerita tentang sekolah untuk siswa tuna rungu yang jatuh ke dalam kekerasan seksual.

Kota ini dulunya adalah kota yang menjunjung tinggi pergerakan demokrasi, tapi sekarang dibelenggu oleh kehidupan malam dan korupsi. Kota ini diselimuti "kabut"


Novelis Gong Ji-young and Gong Yoo

Kang In Ho, seorang guru, pindah ke kota ini setelah mendapatkan pekerjaan di sekolah itu dengan pertolongan teman istrinya. Ia meninggalkan istri dan putrinya di Seoul.

In Ho bertemu Seo Yu Jin, kakak kelasnya saat di Universitas yang sekarang tinggal di Mujin. Yu Jin membantu In Ho mendapatkan tempat tinggal dan beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Hari pertama bekerja di sekolah itu, In Ho menyaksikan kecelakaan aneh. Seorang anak dari sekolah itu meninggal karena kecelakaan kereta dan mendengar ada seorang gadis yang melompat dari tebing di dekat sekolah. Gadis itu juga meninggal.

Kepala Sekolah, adalah putra pendiri sekolah itu, ia meminta In Ho memberikan uang sebagai ganti pekerjaan yang diperoleh In Ho untuk "Dana pengembangan sekolah"

In Ho harus menerima permintaan ini karena ia tidak punya pekerjaan lain lagi setelah berhenti mengajar beberapa tahun lalu dan gagal dalam bisnis.

Kepala Sekolah adalah orang yang sangat berpengaruh dan dihormati oleh masyarakat. Ia juga sepertinya seorang Kristen yang taat dengan jaringan yang kuat. Sekolah ini menerima dana sekitar 4 Miliar Won setiap tahun dari Dept. pendidikan karena khusus mendidik siswa dengan kekurangan.

Tapi, tidak lama, Kang In ho merasakan ada yang aneh dan salah di sekolah. Tiba-tiba ia sadar apa yang terjadi di sana.

In Ho menemukan kenyataan kalau siswa di kelasnya, laki dan perempuan telah mengalami pelecehan seksual dan disiksa oleh kepala sekolah dan kepala administrasi, juga oleh kepala asrama.

In Ho dan Yu Jin, yang bekerja di bagian hak asasi manusia (seperti LSM) memutuskan untuk membongkar insiden ini pada masyarakat.
Tapi usaha mereka yang ingin membela keadilan terhenti karena penguasa mencoba menyembunyikan kenyataan seperti ini.

Polisi dibungkam oleh figur berpengaruh di masyarakat, dokter memberikan kesaksian berdasar keinginan mereka, pengacara menyerang Kang In Ho dengan kesalahan masa lalunya dimana In ho pernah menjadi anggota serikat guru dan memiliki affair dengan mantan siswanya yang kemudian bunuh diri.

Lebih buruknya, sebagian besar orang tua korban setuju untuk menutupi kasus ini karena mereka mendapatkan uang. Mereka juga sebagian besar adalah orang miskin.

Pada akhirnya, ketiga terdakwa hanya dijatuhi hukuman percobaan dan lalu dibebaskan dan kembali ke sekolah.

Kang In Ho justru yang terpojok karena ia bingung antara hati nuraninya yang tidak suka dengan ketidak adilan ini dan keinginan-nya untuk menyelamatkan keluarganya serta harus mempertahankan reputasinya dari kesalahan masa lalunya.

Meskipun mereka tidak menang di pengadilan, mereka memutuskan untuk terus melawan. Tapi Kang In Ho yang masa lalunya diungkapkan di pengadilan, melihat kalau mereka menyebarkan semuanya di internet dan ia tidak ingin lagi berjuang melawan kejahatan ini.
Suatu malam, In Ho meninggalkan kota dengan frustrasi.


Penulis Gong menunjukkan perjuangan hati nurani manusia dan ketika ada sesuatu yang buruk terjadi, orang cenderung tidak ingin terlibat.

Penulis berkata kalau awalnya ia mencoba hanya memikirkan kemunafikan ini terjadi di kota kecil yang terbelakang, tapi saat ia terus saja menulis, dia merasa kalau seluruh negeri menjadi kota Mujin.

Satu yang pantas dicatat, adalah Gong menampilkan tokoh utama pria yang melepaskan pertarungannya untuk membela keadilan dan kembali ke Seoul. Seo Yu Jin, rekannya bisa mengerti ini.

Penulis berusia 45th ini adalah mantan aktivis di th 1980-an dan berkata kalau ia menulis novel ini saat usianya lebih muda, ia mungkin akan menulis In Ho sebagai penghianat, tapi ia akhirnya menulis Kang sebagai manusia yang teraniaya.

"Sekarang aku berpikir orang awam adalah bagian dari karakter orang yang membuat sejarah bersama dalam masyarakat kita," kata Gong. "Kekuasaan tanpa kekangan adalah kekerasan. Memperhatikan sindikat diam ini adalah harapan terakhir bagi masyarakat kita," dia menambahkan.

Untuk menulis novel ini, dia mengunjungi sekolah itu lebih dari 10 kali dan melakukan interview pada orang yang relevan, termasuk para korban.

Dia ingat saat ia ingin menulis novel ini menjadi kisah fiksi. Ia tersadar dengan kalimat di koran yang mengatakan : "Pada saat keputusan dijatuhkan pada terdakwa, ruang sidang dipenuhi oleh jeritan dan tangisan dari para siswa tuna rungu."

Article : Chung Ah-young (www.Koreatimes.co.kr)

Source : soompi

Senin, 20 Juni 2011

The Recipe part 2

Yu Jin menemui teman polisinya lagi dan polisi Kang tidak percaya, waktu itu kau ingin aku mencari orang hanya dengan namanya saja dan sekarang kau ingin aku mencari orang yang tidak kau ketahui namanya??

Yu Jin tersenyum minta maaf dan mendorong mangkuk makanan, makanlah. Ini abalone, ini untukmu juga. Yu Jin nyogok temannya dengan makanan enak hahaha..

Yu Jin : Apa kau tahu, keduanya meninggal saat akan menemui pria itu? Sekarang keduanya sudah meninggal. Kalau ada orang lain yang bisa kuminta pertolongan-nya, aku tidak akan mengganggumu. Buat apa teman?

Polisi itu cuek, kalau kau begitu ingin mencarinya, cari saja sendiri. Aku sudah memberikannya padamu, ya kan? Aku bahkan sudah memberikan catatan kecelakaan-nya padamu. Kau tidak melihatnya, ya kan? Kau memang tidak melihat.

Polisi : Presdir itu pergi ke pedesaan tanpa sopirnya. Tentu saja dia pakai sistem navigasi! aku tidak percaya betapa bodohnya kau!

Yu Jin buru2 memeriksa laporan kecelakaan yang dimilikinya dan mendapatkan lokasi tujuan mereka, tapi...ini kan ladang kedelai dengan peternakan babi itu berada..

Yu Jin segera pergi ke tempat itu dan tanya pada seorang anak, apa kau pernah melihat wanita ini? dia sepertinya punya kenalan pria ehm..yang ada di sekitar sini?

Anak itu mengerti dan mengantar Yu Jin ke atas gunung. Yu Jin melihat topeng di punggung anak itu dan tanya apa itu?
Anak itu baru ingat kalau dia harus pergi ke festival desa dan menunjuk ke arah gunung, ikuti saja jalan setapak ini..aku harus pergi ke festival!

Yu Jin : Hei! kau mau kemana?
Yu Jin menghela nafas dan mendaki gunung sendiri.

Yu Jin menemukan sebuah rumah yang memiliki banyak tempayan, ia membuka salah satunya, isinya cuma air.

Yu Jin masuk ke gudang, disitu banyak sekali tempayan. Ia menemukan fermentasi ragi, Yu Jin berpikir, agen fermentasi..alkohol..ragi?

Yu Jin memeriksa lagi dan menemukan guci yang sama dengan yang ada di rumah Hye Jin.

Yu Jin pergi dan telp seseorang, alkohol dan agen fermentasi! Ragi memiliki unsur-unsur ini! Aku belum menemukan pria itu tapi akan ada festival desa malam ini, jadi aku mungkin akan bertemu dia disana.

Malamnya, Yu Jin pergi ke festival desa. Penduduk desa menikmati tarian, musik, dan minum-minum. Semua bergembira.

Yu Jin ada di tengah-tengah penduduk dan melihat anak itu, dia menepuk pundak anak itu. Hei, nak, apa pria yang tinggal di pondok itu ada disini sekarang?
Anak itu tanya, si pria goblin? Lalu ia menunjuk, itu disana!

Pria itu mengenakan topeng dan main sulap di depan seorang anak. Yu Jin segera menyeberang untuk menemuinya.

Tapi pria itu jalan pergi dengan cepat. Yu Jin harus setengah berlari untuk mengejarnya, maaf! Permisi..apa kau kenal dengan Jang Hye Jin?

Akhirnya pria itu berhenti juga. Tapi dia hanya menoleh dengan kaget lalu jalan pergi lagi dengan cepat.

Yu Jin bingung dan mengejarnya, kau mau kemana? Apa kau selama ini tinggal di desa ini? Tunggu! Yu Jin harus mengejarnya. Tunggu..apa kau bisa membuka topeng itu? kau menakutiku!
Pria itu tetap jalan terus. Yu Jin teriak, hei! astaga kau mau kemana? apa kau tahu dimana guci itu disimpan?

Pria itu menoleh. Yu Jin terengah-engah, pria itu berkata, saat aku kembali itu akan tertutup oleh bubuk putih. Yu Jin bingung, bubuk putih apa?
Yu Jin : Jadi saat kau kembali, Hye Jin sudah pergi? kenapa dia tidak menunggumu disini? tolong bicara.

Pria itu jalan terus. Yu Jin mengikutinya, kenapa aku tidak mendapat jawaban. Kenapa kau tidak kembali lebih cepat? Kalau kau kembali lebih cepat dia tidak akan mencarimu.

Flashback di hutan yang sama, Hye Jin jalan mendaki gunung. Ia melihat seorang pria, Hye Jin memanggil sambil melambaikan tangan, tapi pria itu tidak menggubrisnya.

Hye Jin terpesona dengan pemandangan di depannya. Wow..the view..

It's as gorgeous as the Queen :)

Hye Jin melihat seorang pria yang mengumpulkan kelopak bunga.

Hye Jin : Apa kau tahu dimana mata air pohon lakeri? Pohon yang biasa digunakan untuk membuat pernis.

Hyun Soo : Ada di bawah sana.
Lalu sibuk lagi.

Hye Jin melihat kotak penuh kelopak bunga ceri, untuk apa ini?
Hyun Soo : Untuk membuat anggur ume.

Hye Jin : Kau menaruh kelopak bunga dalam anggur?
Hyun Soo tersenyum, aku membungkus ragi dengan itu.

Hye Jin senyum : Itu sebabnya kau beraroma alkohol.

Hyun Soo mencium bajunya sendiri dan Hye Jin geli.

Hyun Soo : Katanya kau mau mencari air? itu seperti tabung untuk mencari air.

Hyun Soo mengamati sepatu Hye Jin, kau menjalani banyak kesulitan hanya untuk mencari air untuk masak?
Hye Jin : Aku membutuhkannya untuk membuat doenjang.

Hyun Soo : Tunggu sebentar...Aku akan mengantarmu kesana. Cukup sulit menemukannya jika kau pergi pertama kalinya.

Hye Jin membawa tampah dan menangkap kelopak bunga dengan gembira. Hyun Soo menoleh dan berkata apa hanya aku, tapi aku mencium bau meju (blok fermentasi kedelai.)

Sekarang giliran Hye Jin yang mencium lengannya.
Keduanya mengumpulkan kelopak bunga dengan gembira.

Hye Jin membantu nenek memetik kedelai. Nenek itu berkata kalau mereka menjuluki Hyun Soo sebagai goblin, karena dia tahu jalan sekitar hutan dari hatinya. Dia bisa menemukan jalan dengan mata tertutup.
Nenek : Dia muncul dari sana sini, siang maupun malam.

Hye Jin ketawa geli.

Nenek melanjutkan, dia mungkin benar2 seorang goblin.
Kedua orang tuanya adalah pembuat anggur turun temurun. Kakeknya adalah orang Jepang dan ia ingin membuat anggur ume disini. Maka dia mengirimkan putranya kesini.

Nenek : Dia pertama kali datang sebulan sekali, lalu setiap 10 hari, setiap 5 hari dan akhirnya dia terus disini. Lalu lahir Hyun Soo.

Hye Jin : Apa dia tinggal disini terus selama ini?

Nenek : Tidak juga. Saat dia masih kecil, kakek-nya mengambilnya kembali ke Jepang. Dia hampir diseret pulang. Sepertinya akan dinikahkan oleh seseorang disana.

Tapi dia kembali lagi kesini untuk melanjutkan kegiatan keluarganya. Dia benar2 memiliki bakat yang luar biasa. Seperti ayahnya.

Goblin teriak, nenek! apa aku bisa pinjam telpmu? Nenek mengiyakan, jangan lama-lama ya..
Nenek berbisik ke Hye Jin, dia pasti tahu kalau kita membicarakan-nya. Keduanya ketawa.

Nenek : Kakek-nya mencarinya terus, bahkan ada beberapa pria dari Jepang yang mencarinya. Tapi dia tidak mau ikut, dia memang keras kepala seperti ayahnya.

Cucu nenek itu memberikan telp mainan untuk Hyun Soo, nenek ketawa, itu telp tali mainan.

Lalu anak itu memberikan ujung satunya lagi ke Hye Jin. Hyun Soo hanya tersenyum dan menunduk.

Hye Jin dan Hyun soo duduk bersama. Hyun soo memandang Hye Jin dan mengambil tangannya.

Hyun soo menuangkan arak ke tangan Hye Jin.

Tidak lama, seekor kupu-kupu terbang mendekat dan hinggap di tangan Hye Jin.

Hye Jin terpesona dan tersenyum dengan kejadian itu.

Kupu-kupu itu terbang pergi. Yeah..they're in love..absolutely :)

Hyun Soo dan Hye Jin menggali tanah sampai jauh ke dalam. Hye Jin menemukan kelopak bunga. Kelopak bunga ini pasti sudah bertumpuk disini sejak lama.
Hye Jin mencium kelopak bunga itu, ini musim panas, tapi masih tercium wangi bunga Ume.

Hyun Soo mengelap keringat Hye Jin dan menarik tangannya. Hyun Soo mengajak Hye Jin merunduk di lubang.

Hyun Soo : Disini sejuk, iya kan?
Hye Jin mengangguk. Hyun Soo memandangi Hye Jin, mungkin untuk bertemu denganmu..

Hye Jin heran. Hyun Soo berkata, ia heran apa yang selalu membuatnya ingin kembali ke desa ini. Mungkin agar aku bertemu denganmu.

Hye Jin : Aku bertemu seorang goblin saat mencari kacang kedelai.

Hyun Soo geli.
Ia merangkul Hye Jin dan menciumnya.

Waktu berlalu, Hyun Soo sepertinya pergi ke Jepang dan kembali lagi. Cucu nenek itu teriak ke Hye Jin, itu si pria goblin!
Hyun Soo ketawa dan Hye Jin beserta cucu nenek pemilik ladang lari menemuinya.

Hye Jin melompat dalam pelukan Hyun Soo. Cucu nenek itu mengulurkan plastik. Sebelum Hyun Soo datang, keduanya sedang mencari jangkrik.

Cucu nenek menjelaskan, kalau Hye Jin menaruh jangkrik itu dalam meju sampai warnanya putih.

Jika kau menaruh jangkrik dalam bongkahan kedelai/meju, maka jangkrik akan membantu meju terfentasi dengan baik.

Saat jangkrik mulai mengerik, suaranya menciptakan panjang gelombang. Jika kau menyimpannya di atas merang/batang padi, maka merang itu akan beresonansi dan akan membuat bakteri dalam merang menyebar merata ke seluruh bongkahan kedelai.

Membantu meju berfermentasi secara merata dan menjadi putih. Jika warnanya hitam, doenjangnya akan terasa pahit.

Hye Jin terus saja membuat dan menjemur mejunya. Dia memasukkan meju ke dalam ruangan jika hari sudah gelap. Sampai musim salju.

Hyun Soo : Kau harus selalu memasukkan kayu ke tungku setiap hari? Aku seharusnya tinggal disini bersamamu untuk mencarikanmu kayu bakar.

Hye Jin : Aku terbiasa tidur bersama meju yang dikeringkan sejak aku kecil.

Hyun Soo : Kapan kau akan mengijinkanku mencicipi doenjang buatanmu?
Hye Jin : Masih jauh dari siap. Kau harus menunggu sedikitnya beberapa tahun lagi.

Hyun Soo tersenyum, aku akan menunggu..di masa lalu, orang mengirimkan doenjang bersama pengantin-nya sebagai mas kawin. Kau harus membawa ini semua jika kau menikah denganku.

Hye Jin menunjuk doenjangnya, lihat..itu sudah mulai berwarna putih. Jangkriknya yang membuat seperti itu.

Hyun Soo meraih tangan Hye Jin dan menggosok-kan ke wajahnya. Tangan Hye Jin kasar.
Hye Jin : Jangan, nanti wajahmu tergores.
Hyun Soo tidak peduli.

Paginya, Hyun Soo menyiapkan ragi dan air. Ia menggulung lengan bajunya dan menarik tangan Hye Jin.
Hyun Soo : Pembuat anggur memiliki tangan halus, karena ragi mempertahankan kelembapan-nya.

Hyun Soo mencuci tangan Hye Jin, air dingin akan membuat tanganmu pecah-pecah. Selalu gunakan air hangat dan ragi untuk merendam tanganmu, ok?

Hye Jin tersenyum dan mengangguk.

Mulai hari itu, Hye Jin selalu menuangkan ragi alami ke dalam air hangat untuk merendam tangannya. Hye Jin juga menggunakan tangan itu untuk membuat adonan meju.

Hye Jin mencium aroma dan merasakan mejunya, ia tersenyum karena puas dengan hasilnya.

Hye Jin lari ke rumah Hyun Soo, ragi! ragi! apa kau punya lagi? dua guci, tidak tiga guci penuh!

Hyun Soo heran, buat mandi atau apa?
Hye Jin : Tidak, aku akan mengijinkan-mu mencicipinya pertama kali jika sudah jadi. Aku akan membuat sup doenjang paling enak. Apa ada di sana?
Hye Jin menyeret Hyun Soo ke gudang.

Hye Jin menambahkan ragi dalam adonan mejunya dan ia mengeceknya setiap hari. Mungkin karena ragi menimbulkan panas terlalu cepat.
Adonan-nya terlalu cepat berfermentasi.

Hye Jin menanam gucinya ke dalam lubang galian mereka. Aku bisa memindahkan gucinya ke sana untuk menjaganya tetap dingin.

Tapi doenjang harus kena cahaya matahari untuk mendapatkan rasa yang tepat.

Guci2 doenjang itu ditanam ditanah dan ditutup kain berpori. Kupu-kupu, embun dari bunga ume dan lebah bergantian membantu fermentasi doenjang. Jadi ingat Daejanggeum :)

Saatnya festival desa. Semua bergembira dan Hye Jin sibuk melayani para wanita desa. Ia mengambilkan kue beras untuk mereka. Semua senang dan minta Hye Jin tidak perlu repot-repot.

Hyun Soo melihat Hye Jin dan mengajaknya pulang. Hye Jin berkata sebentar lagi. Dia sangat menikmati festival ini.

Hyun Soo menarik Hye Jin, kau sudah cukup membantu. Ayo sini. Hyun Soo menggendong Hye Jin pergi.

Nenek dan semua orang bersorak. Cucunya teriak, Nenek, pria goblin membawanya pergi!
Hyun Soo : Aku membawanya pergi untuk jadi pengantinku!

Anak-anak menggoda mereka, goblin dan nona duduk di bawah pohon!
Hyun Soo membawa Hye Jin berputar-putar dan anak2 menari di dekat mereka, pertama datang cinta lalu menikah, lalu ada bayi di kereta!

Keduanya ketawa dan penduduk desa juga ikut bahagia.

Tiba-tiba Hyun Soo berhenti dan tertegun. Semua kemeriahan dan kebahagiaan mereka ikut berhenti.

Beberapa pria mengawal seorang wanita Jepang jalan di tengah desa, sepertinya mencari Hyun Soo. Hyun Soo segera berbalik pergi.

Hye Jin : Itu dia kan, wanita yang jalan di belakang..
Hyun Soo diam saja.

Paginya, Hyun Soo memanggil Hye Jin. Hye Jin membuka pintu dan kaget melihat Hyun Soo yang sudah mengenakan jas lengkap.

Hye Jin marah dan langsung menutup pintunya.

Hyun Soo berkata, Kakek meninggal dunia. Aku harus memberikan penghormatan, aku harus pergi sekarang agar tidak terlambat untuk upacara pemakaman, tapi aku akan segera kembali setelah semua selesai.

Hye Jin melunak dan membuka pintunya. Hyun Soo tersenyum, aku akan segera kembali.

Hyun Soo mengulurkan tangan dan membelai pipi Hye Jin. Lalu jalan pergi.

Hye Jin lari mengejar Hyun Soo, ia memegang tangan Hyun Soo. Keduanya berpelukan di depan pria Jepang dan wanita yang mungkin akan dijodohkan pada Hyun Soo.

Hyun Soo : Aku hanya akan pergi beberapa hari saja.

Beberapa hari kemudian, Hye Jin mengecek lagi doenjang-nya dan menemui Nenek.
Nenek : Kau kemana saja, dia tadi telp.
Hye Jin : Hyun Soo?
Nenek : Lihat, kau senang kan?

Nenek berkata kalau Hyun Soo akan segera kembali, ternyata kakeknya tidak meninggal, itu hanya cara memanggil Hyun Soo pulang. Dia pasti sangat menginginkan cucunya pulang.

Tapi aku pasti tidak akan salah, karena dia mana bisa bertahan jika kau tidak ada disana.
Hye Jin tersenyum.

Malam itu langit mendung dan akan ada badai, jadi Hye Jin bergegas lari ke tempat guci doenjangnya dan menutup guci2nya. Hye Jin bahkan duduk menunggui doenjang-nya sepanjang malam.

Paginya, Hye Jin membuka lagi satu persatu tutup guci doenjang-nya dan cucu nenek lari memberikan telp mainan-nya. Hye Jin ada telp untukmu.

Hye Jin mengambil telpnya, wah ditutup..dari siapa ya..
Lalu Hye Jin menjawabnya sendiri, dari si pria goblin.

Hyun Soo tidak kunjung datang, Hye jin terus menunggunya sambil mengamati jalan. Nenek menghela nafas, sampai kapan kau akan terus melihat jalan itu? Sepanjang hari?

Hye Jin hanya menunduk, ia kerja lagi memetik kedelai. Tapi sesekali menoleh ke jalan.

Hye Jin menunggu Hyun Soo setiap hari, ia memandang jalan terus menerus. Lalu jalan pulang. Hyun Soo tidak kunjung datang.

Doenjang Hye Jin sudah jadi, ia mengambil sedikit dan memasukkan-nya dalam guci kecil.

Hye Jin masak Doenjang Jjigae, nyam..rasanya mungkin kaya soto Pekalongan atau swieke tambah sambel dan tahu+sayur... wkkk..

Hye Jin : Ini pertama kalinya aku membuat sup..aku membuatnya untukmu, seperti janjiku.

Hye Jin membungkus gucinya, mengemasi barangnya dan pergi.

Kembali ke masa kini, Yu Jin masih jalan mengikuti pria goblin. Hyun Soo mengajak Yu Jin ke ladang penuh guci doenjang.

Hyun Soo berlutut di dekat guci, ia membukanya. Aku menunggu disini setiap hari. Sekarang doenjang-nya sudah putih.

Hyun Soo akhirnya membuka topengnya.

Hyun Soo menangis : Tadi kau bilang dia dalam perjalanan kesini?
Air matanya jatuh ke atas doenjang dan Yu Jin tertegun melihatnya.

Lalu ia sadar, ia sendirian. Hyun Soo menghilang.

Yu Jin kaget dan mencari Hyun Soo. Ia kembali ke pondok Hyun Soo dan Yu Jin terpana..pondok itu sudah hancur tinggal puing-puing saja. Padahal beberapa waktu lalu Yu Jin pernah kesini dan tempatnya masih baik. Apa yang terjadi?

Yu Jin langsung lari dan ia tanya pada penduduk desa pertama yang ia temui, apa yang terjadi dengan penyulingan anggur itu?
Paman itu heran, kau bicara apa? penyulingan anggur itu sudah hancur setahun lalu karena badai.

Yu Jin : Tapi kemarin masih baik-baik saja..

Yu Jin benar2 bingung. Apa yang terjadi dengan pemuda yang tinggal disitu?

Paman : Dia juga menghilang.
Yu Jin : Kau bicara apa?
Paman : Kami sudah bertahun-tahun tidak melihatnya, sejak apa yang terjadi.

Yu jin bergegas menemui nenek itu. Ia tertegun, dia ..meninggal?

Nenek : Gadis bodoh itu bertekad mencari pria yang sudah meninggal dan pergi.

Kakek-nya memerintahkan anak buahnya menjaga di bandara. Makanya dia lari dengan perahu. Tahun itu, banyak perahu yang tersapu badai. Tidak ada lagi yang mendengar beritanya, apa lagi yang mungkin terjadi padanya?

Nenek menyesal, tapi kenapa aku membocorkan berita itu padanya, saat dia menunggunya seperti itu. Aku berharap pada akhirnya dia akan menyerah.

Yu Jin duduk di mobilnya dengan hopeless. Lalu kembali ke Seoul.

Kita kembali ke Park Min dan Hye Jin.
Park Min : Aku tidak bisa menemukan apapun. Makanya aku meminta orang untuk melacak namanya ke Jepang. Mereka menemukan namanya di catatan pelayaran, dia naik kapal dengan nama Jepangnya.

Hye Jin menangis. Park Min minta maaf karena sudah mengabarkan berita buruk.
Park Min tanya apa Hye Jin benar2 ingin kembali ke sana. Bukankah justru akan menyakitkan bagimu?

Hye Jin : Aku ini bodoh, ya kan? Aku merasa kalau dia menungguku disana. Padahal itu tidak mungkin. Hanya..hanya saat kami ada di sana bersama..

Hye Jin menyentuh guci isi doenjang-nya, dia..belum sempat merasakan-nya. Aku sebenarnya akan membuatkan doenjang jjigae yang enak kalau bisa menemukan-nya.
Hye Jin membuka tutup guci doenjang yang ada di pangkuannya. Harum doenjang memenuhi mobil.

Park Min menoleh dan memandang wajah sedih Hye Jin. Hye Jin menangis terisak.

Park Min melihat jalan dan kupu-kupu mulai terbang di sekitar mobil mereka karena tertarik bau fermentasi. Park Min pelan-pelan melepaskan stir...lalu gelap.

Yu Jin menghadap boss dan di"kunyah" habis-habisan. Yu Jin hanya menunduk.

Boss : Mana cerita hebat yang kau janjikan padaku. Apa yang kau dapat? "percayalah padaku?" Percaya apanya! Coba dengarkan dirimu sendiri! Kau keracunan wangi doenjang dan bertemu goblin? Kau sudah menyia-nyiakan waktu dan punya mimpi kosong!

Yu Jin hanya tersenyum dan ia pergi. Yu Jin merekam sendiri ceritanya. Semua yang sudah dicatatnya.

Yu Jin : Doenjang yang dirindukan oleh Kim Jong Gu disaat terakhirnya memiliki bahan sebagai berikut..

Guci2 dibuat dari tanah liat yang penuh dengan kelopak bunga ume.

Garam yang dikeringkan dibawah sinar matahari dan dikeringkan sempurna dari air laut.

Biji kedelai yang ditumbuhkan oleh anak babi. (kotoran babi sebagai pupuk alami tanaman kedelai)

Air dari mata air pohon lakeri jauh di tengah hutan.

Ragi anggur ume
Resonansi dari jangkrik.
Sinar matahari, angin, dan air mata.

Cara pembuatan-nya...tunggu saja. Yu Jin tersenyum.

TAMAT


Ada setetes air mata, dan kalau dilihat dengan mikroskop, akan terlihat kristal sodium murni 100%. (mungkin sekaligus promosi drama 49 days-nya LYW yang tentang 100% pure tears hahaha)


Notes :

Astaga..cerita tentang tauco saja bisa sedemikian complicated. Tapi ini memang hebatnya sineas Korea. Hidup taoco!
Semoga ada film Indonesia dengan judul "taoco", "rendang" atau "gudeg" hahaha...

Ternyata keduanya sudah meninggal? Jadi Park Min memutuskan untuk mengantarkan Hye Jin bertemu Hyun Soo ke alam baka? ngaco juga dia...

Yah, bisa dikatakan KNG dan LYW impas. Dua-duanya main film dan akhirnya seperti ini. Memang sih kalau yang jadi KNG, dia harus meninggal lagi, capek kan? Untungnya bukan KNG :)

Recipe 1